Sudah tiga tahun terhitung kehadiran merek Wuling beserta pabriknya di Indonesia. Serapan produknya pun terbilang lumayan, mulai dari Confero, Cortez, hingga Almaz yang cukup booming. Muncul pertanyaan, kapankah Wuling akan menghadirkan mobil listrik yang dirakit di Indonesia?
Produksi mobil listrik secara lokal tentu akan bisa menekan harga. Sebagaimana diketahui, harga mahallah yang menjadi salah satu kendala diterimanya mobil listrik oleh masyarakat kita.
Wuling termasuk pabrikan mobil di Indonesia yang pernah memamerkan mobil listrik. Dalam IEMS 2019, Wuling memboyong E100 dan E200 yang sudah beredar di Cina.
Kedua mobil ini merupakan mobil listrik berukuran mini yang hanya muat dua penumpang.
Akahkah kedua jenis mobil listrik ini yang akan diluncurkan di Indonesia dalam waktu dekat ini?
Menurut pihak Wuling Indonesia, mobil dengan kapasitas dua penumpang tersebut kurang cocok jika dijual di Indonesia.
Kala itu, Dian Asmahani (Senior Brand Manager Wuling Motors) mengatakan bahwa Wuling akan menghadirkan mobil listrik di Indonesia dengan mengikuti kebutuhan konsumen. Secara tersirat, Wuling menyatakan bahwa mobil listrik untuk Indonesia akan dikembangkan dahulu, dengan prasyarat bisa mengakomodasi minimal 5 penumpang.
Hongguang Mini EV?
Minggu ketiga Mei 2020 lalu, Wuling telah merilis foto-foto interior Hong Guang MINI EV. Mobil listrik mungil ini berukuran panjang 2917 mm, lebar 1493 mm, dan tinggi 1621 mm.
Sebagai gambaran, MINI EV hampir sebesar Daihatsu Ceria (panjang 3365 mm x lebar 1405 mm x tinggi 1415 mm), hanya saja lebih pendek, selisih 44,8 cm.
Dengan ukuran yang minimalis ini, MINI EV sanggup menampung empat penumpang dewasa. Dari pengamatan kami, MINI EV ini mempunyai kans yang cukup baik jika diluncurkan di Indonesia.
Dari rilis resmi media.gm.com, foto-foto interior mobil ini menunjukkan desain yang kompak, simple, dan fungsional.
Di bagian dashboard, terdapat empat kisi AC, yang didesain bersambung dari kiri ke kanan dashboard, mengapit tombol lampu hazard. Di bagian tengah bawah, terdapat pengaturan AC yang sederhana, model putar dengan tiga kenop. Di sampingnya, terdapat pemutar musik yang integrated di dalam dashboard, dengan layar kecil yang tampaknya bukan touchscreen. Tapi cukup lumayanlah untuk mendengarkan radio atau memutar musik dari usb flashdisk.
Beralih ke bagian setir, tampak layar MID berwarna monokrom, menampilkan informasi yang cukup lengkap. Bagian-bagian plastik dari dashboard dan doortrim sepertinya terbuat dari plastik ABS, yang diberi tekstur ketupat alias garis-garis bersilangan.
Intinya, format interior yang dihadirkan oleh MINI EV ini cenderung tidak neko-neko, yang pastinya bisa menekan biaya alias harga jual kendaraan.
Meski demikian, kami perhatikan bahwa mobil mungil ini mempunyai banyak kompartemen. Menurut rilis resmi, terhitung ada 12 kompartemen alias tempat penyimpanan yang ada di dalam MINI EV. Cukup bisa mengakomodasi pernik bawaan penumpang seperti botol minuman, atau snack teman perjalanan.
Perihal kursi, baris depan dengan balutan fabric cukup nyaman, dan bisa diatur ke empat arah. Adapun kursi belakang bisa dimiringkan sandarannya hingga 20 derajat.
Jika kursi belakang ini dilipat, terciptalah ruang bagasi seukuran 741 liter, setara dengan dua koper ukuran 26 inci.
Desain Eksterior Hong Guang Mini EV
Mengenai gambaran tampilan eksterior Mini EV, beberapa waktu lalu telah beredar fotonya. Saat itu, mobil ini dilansir dengan kode E5C. Dari foto yang beredar desainnya mirip Suzuki Wagon R, dengan pelek berukuran 14 inci. Berbeda dengan Wuling E100 dn E200, bentukannya Mini EV ini mirip mobil konvensional, sehingga disinyalir akan mudah memikat konsumen yang akan mencicipi mobil listrik.
Informasi yang beredar, mobil ini akan ditenagai baterai lithium-ion buatan Huating (Hefei) Power Technology Co, Ltd., dengan dua opsi kapasitas baterai: 144 Ah dan 96 Ah. Adapun motor penggerak mempunyai daya maksimum 27 PS.
Kesimpulan
Dengan desain eksterior dan interior yang spartan, dan fitur yang tidak terlalu canggih, potensi Wuling MINI EV untuk dijual dengan harga terjangkau akan cukup besar. Sebagai kelas mobil listrik entry level, katakanlah dengan harga 100 sampai dengan 200 juta rupiah, animo masyarakat kebanyakan untuk beralih ke mobil listrik akan lebih tinggi.
Apalagi, jika Wuling Indonesia memasukkan mobil ini dengan penyesuaian dimensi, misalnya dipanjangkan bodinya sehingga berdimensi seperti lazimnya LCGC, yang sanggup menampung lima orang plus bagasi. Nah, kita tunggu saja perkembangannya.