Wawancara dengan Jorge Lorenzo: tentang Rossi, Ducati, dan Peluang Wildcard


Sebagaimana kita ketahui, MotoGP musim 2020 ini belum bisa memulai race-nya. Prediksi terbaru, race perdana akan dihelat di sirkuit Red Bull Ring Austria, 16 Agustus 2020. Namun timeline ini juga masih bisa berubah, menyesuaikan kondisi pandemi coronavirus.

Nah, dalam masa-masa rehat ini, sang mantan juara dunia 5 kali, Jorge Lorenzo berbincang dengan bang Ernest Riveras dari channel DAZN_ES'. Berikut petikan wawancaranya, yang berkisar tentang kesannya terhadap Rossi, alasan kepergian Lorenzo dari Yamaha (dan kini balik lagi sebagai test rider), dan kesannya selama di Ducati.

Menurut Lorenzo, tahun ini ia merasa yakin bahwa Rossi akan membaik prestasinya dalam race.

 “Aku yakin jika Rossi merasa motornya lebih baik dibanding tahun lalu, maka ia akan bisa memperbaiki capaiannya, dan bisa kembali memenangkan balapan. Aku sangat yakin,” tukas Lorenzo.

Lorenzo berargumen bahwa mengendarai Yamaha akan memberi keuntungan tersendiri bagi pebalap gaek seperti Rossi.

“Mengendarai MotoGP memang semakin menguras tenaga. Membalap selama 45 menit, butuh fisik yang prima. Namun selama ini Yamaha tergolong motor yang tidak perlu tenaga ekstra untuk menjadi kompetitif mengendarainya.”

Lalu mengapa Lorenzo meninggalkan Yamaha? Padahal di sana ia akan bisa menambah lagi jumlah kemenangan dengan cukup mudah? Lorenzo dan Yamaha bisa dibilang pasangan yang sempurna. Beberapa orang menduga bahwa Lorenzo tidak ingin dibayangi oleh sosok teammate seperti Rossi Rossi, ia akan tetap dianggap sepele walaupun berprestasi. Menjawab ini, Lorenzo berujar bahwa alasan utamanya pindah ke Ducati adalah ingin melakukan hal yang baru.

 "Aku sudah bersama Yamaha selama 9 tahun, mengendarai motor yang sama, bekerja dengan kru yang sama. Aku ingin melakukan sesuatu yang berbeda, yang membuatku tetap semangat untuk melalui hari dan memberikan yang terbaik".

Lorenzo cukup menyesalkan kepindahannya dari Ducati, sebab melihat kinerjanya di akhir-akhir masa kontraknya (walaupun cukup mengecewakan di awal), ia merasa bisa meraih juara dunia bersama Ducati. Gaya balapnya semakin menyatu dengan Ducati, demikian pula sinergi dengan para insinyur dan team manajernya (Gigi Dall’Igna).

Waktu dan kesempatan tidak bisa diulang lagi, dan bagi Lorenzo serta penggemarnya, harapan untuk menyaksikan Lorenzo di track lagi adalah dengan tiket wild card, dan tentu saja dengan syarat MotoGP bisa dihelat secepatnya.

 

Tidak ada komentar: