MotoGP yang sejatinya tahun ini direncanakan 20 balapan, semakin berkurang jumlahnya akibat pandemi coronavirus. Info terakhir, Dorna melansir keinginan untuk memulai race pada akhir Juli, meski belum bisa menentukan di sirkuit mana akan digelar.
Menanggapi hal ini, team principal Petronas Yamaha, Razlan Razali merasa bahwa setengah jumlah race dari yang direncanakan (10 race) akan cukup kredibel untuk dilakukan dan menjadi penentu gelar juara dunia MotoGP 2020.
"Namun, jika MotoGP 2020 hanya dihelat 5 atau 6 balapan, kayaknya menangnya hambar. Rasanya percuma jika melakukan balapan kurang dari 10 race," tukas Razali.
Meski berpendapat demikian, namun Razali tetap patuh pada Dorna, IRTA, dan FIM jika memang race MotoGP 2020 akan dilaksanakan, berapapun jumlahnya.
Dengan menciutnya jumlah race ini, apakah akan memberi keuntungan sendiri bagi Quartararo, yang menjadi jagoan Petronas Yamaha?
Hal ini logis jika dilihat moncernya Quartararo, yang bisa menjadi yang tercepat dalam empat dari enam hari tes pramusim.
"Kayaknya sulit. Kita sudah terlalu lama nganggur. Kali terakhir dia di motornya adalah di Qatar, Februari lalu," komentar Razali.
Namun, Razali merasa yakin bahwa anak asuhannya akan mampu berperforma maksimal, setelah tentunya bersiap latihan kembali sebelum benar-benar balapan di race yang sesungguhnya.
(ref: crash.net, @malaysianGP)